Bunga Matahariku🌻
Apa kabar kamu yang dulu pernah jadi ava whatsappku?.
Aku rindu dimana kita ngobrol via telfon
Bercanda, tertawa, mesra hingga larut malam
Bercanda, tertawa, mesra hingga larut malam
Aku rindu dimana kau mengscreenshot durasi telfon kita dan kau jadikan status bertulis "denganmu, aku lupa waktu".
Namun kini, dengannya kau lupakan ku.
Masih ingatkah ketika kita berbonceng motor lalu bertatap lewat spion?.
Masih ingatkah ketika lampu merah menyala ku elus lutut mu dan kau balas dengan mencubit perut ku dengan penuh rasa?.
Masih ingatkah ketika lampu merah menyala ku elus lutut mu dan kau balas dengan mencubit perut ku dengan penuh rasa?.
Ya aku rindu pukulan tangan putih mu yang memukul pundakku dikala aku menarik gas terlalu kencang.
"Sayang, jangan ngebut aku takut!" Ucapmu setengah teriak.
"Gausah takut,ada aku yang selalu di depanmu" balasku dengan nada menenangkan.
"Gausah takut,ada aku yang selalu di depanmu" balasku dengan nada menenangkan.
Jika kau masih ingat, kita pernah berjanji diatas awan putih, berjanji saling menguatkan tali kasih.
Namun apa daya, awan nya kini sudah kelam hubungan kita tertinggal lebam.
Namun apa daya, awan nya kini sudah kelam hubungan kita tertinggal lebam.
Iya aku tau, bahwa diantara kita tidak ada yang ingin berpisah namun waktu jarak kondisi serta semesta yang membuat kita punah.
Hei bunga matahariku tak apa tak ada yang salah.
Suatu saat kita akan saling menemukan pengganti, walau di hati kau belum terganti hingga kini.
Teruslah bersinar bunga matahari, walau bukan aku lagi yang menyirami.🌻
Komentar
Posting Komentar