BOLEHKAH AKU MENCINTAIMU? (part 1)

“jok.. Jokoo!!!, bangun nak udah jam 5 bantuin ibu bikin api untuk masak surabi” teriak ibu Joko dari ruang belakang

Joko langsung terbangun karena kaget mendengar teriakkan Ibu, lalu ia menghampiri Ibunya di ruang belakang. Sebelum ke ruang belakang Joko sempat menengok ke arah jam dinding pemberian tetangga nya, dan jam itu menunjukkan pukul 4:30. Seorang ibu memang sangat handal untuk membangunkan anaknya dengan ribuan tipu muslihat yang ia miliki.

“ya ampun bu, ini masih setengah 5 belum jam 5, bikin Joko kaget aja” ucap Joko sambil sedikit menguap.

Ibu pun melihat Joko sambil sedikit senyum jahil dan menjawab “kamu kalo ga di gituin entar ga bangun pasti, udah itu api nya di bikin, kayu nya ada di bawah meja. Ibu mau nyiapin teh anget buat bapak sebelum berangkat ke sawah”

Begitulah rutinitas pagi seorang Joko, anak dari Herman dan Jamilah. Ayah Joko berprofesi sebagai petani serabutan dan Ibunya bekerja sebagai pedagang surabi. Joko memang kerap membantu ibunya, membuat api dari kayu bakar adalah tugas joko, api itu di gunakan untuk memasak surabi. Dan memasak masakkan lainnya, karena keluarga Joko masih menggunakan kayu bakar untuk memasak.

Keluarga Joko tergolong keluarga menengah kebawah, namun Ayah dan Ibu Joko selalu mengajarkan Ikhlas, Sabar, dan Bersyukur. Karena keluarga Joko selalu mengamalkan sifat sifat terpuji itu Keluarga Joko selalu tentrem dan jauh dari permasalahan. Joko mengamalkan 3 sifat itu seperti ia membuat api untuk memasak surabi.

Ikhlas saat di bangunkan tidur yang sedang pulas pulas nya untuk membantu ibu, Sabar seperti saat sedang membuat kayu bakar yang cukup memakan waktu dan tentunya panas, lalu di akhiri dengan Rasa Syukur karena berkat keikhlasan dan kesabaran nya ia bisa menghasilkan api yang bisa digunakan memasak surabi, lalu surabi itu bisa dijual untuk memenuhi kebutuhan

Karena 3 sifat itu juga yang membuat keluarga menengah kebawah Joko berasa seperti keluarga menengah keatas.

“bu.. ibuuu. Ini api nya udah jadi” kata Joko

“iyaa joko, makasih ya nak. Udah jam 5 ini sana kamu mandi, sholat, terus siap siap sekolah” jawab Ibu dari ruang sebelah

joko langsung melaksankan apa yang Ibu nya perintah, 45 menit berjalan waktu menunjukan pukul 05:45 Joko pamit kepada Ayah dan Ibu nya untuk berangkat sekolah. Walaupun sekolah Joko jam masuk nya pukul 07:00 namun Joko selalu berangkat pada pukul 05:45. Karena Joko berangkat


 sekolah menggunakan sepeda onthel milik Ayahnya yang dulu di pakai untuk berpacaran dengan Ibunya, sepeda yang kian termakan zaman. Setang sepeda yang sudah tidak lurus lagi, velg ban yang sudah mleot, dan jok atau sadel sepeda yang sudah bolong bolong, Namun Joko tetap memakai sepeda itu untuk menempuh jarak dari rumah ke sekolahan nya yang cukup jauh.

Di hari itu Joko sangat antusias untuk pergi ke sekolah karena pada hari ini awal dari Tahun Ajaran Baru, dimana setiap Tahun Ajaran Baru anggota kelas selalu di rolling. Dan di hari ini Joko penasaran dia akan sekelas dengan siapa, apalagi ini adalah rollingan kelas terakhir Joko. Karena pada tahun ini Joko sudah duduk di bangku kelas 12 SMA.


bersambung

Komentar